Semester
2 ini, kami—para mahasiswa planologi—mendapatkan tugas untuk membuat sebuah
film pendek dengan tema yang beragam. Saya dan 9 teman lainnya (Sera, Lintang,
Bunga, Faizza, Fadhillah, Budi, Radit, Naufal dan Anggi) mendapatkan tema
kereta api. Awalnya kami cukup pusing untuk menentukan cerita apa yang akan
kami buat dengan tema ini. Akhirnya melalui diskusi yang panjaaaang haha,
seperti ini lah film kami yang berjudul “Rail”
RAIL
Pemeran Utama :
Radit → Reihan
Lintang → Reina
Pemeran Tambahan :
Sera sebagai Mona
Bunga sebagai Lisa
Faizza sebagai Laura
Amel sebagai Risa
Fadhilla sebagai Rena
Budi sebagai Reza
Anggi sebagai Dobber
Naufal sebagai Benni
Jadi gini cuplikan ceritanya :
Pada jaman dahulu, ada 7 orang sahabat yaitu Benni, Dobber, Reina, Reihan, Laura,
Lisa dan Mona. Banyak sekali momen yang mereka lalui bersama-sama hingga salah
dua dari mereka saling mencintai satu sama lain, Reina dan Reihan. Reina sangat
menyayangi Reihan, begitu pula sebaliknya. Hubungan mereka berjalan lancar
hingga pada suatu hari Reina harus meninggalkan Reihan karena Reina akan
menempuh studi S2 di Jakarta. Di sinilah ada kesalahpahaman di mana Reina
menganggap hubungan mereka berakhir karena Reihan tidak mau ikut bersamanya,
sedangkan Reihan berpikir hubungan mereka tetap seperti biasa tanpa kata
perpisahan.
Beberapa tahun telah berlalu, Reihan begitu
bahagia saat ia mendapatkan email dari Reina untuk mengajaknya dalam reuni
bersama teman-teman lamanya. Pagi hari Reihan berangkat menuju tempat reuni
menggunakan kereta api. Selama dalam perjalanan Reihan teringat saat-saat dulu
ia bersama dengan reina dan teman-teman sedang jalan-jalan naik kereta api. Potongan kisah
masa lalu berlalu lalang di benaknya, dia sadar betapa dia merindukan Reina.
Reihan juga sudah mempersiapkan hadiah khusus yaitu cincin untuk wanita yang
dia sayangi tersebut.
Akhirnya waktu reuni pun tiba, banyak berita
mengejutkan yang datang dari teman-temannya. Benni ternyata sebentar lagi akan
menikah dengan sahabatnya sendiri yaitu Laura, Dobber juga telah mempunyai
seorang istri yang bernama Risa. Reihan tidak bisa duduk dengan tenang karena
Reina, sang pujaan hati belum juga menampakan batang hidungnya. Sesuatu yang
membuat Reihan sangat terkejut dan kecewa adalah kedatangan Reina yang tak
sendirian. Reina datang bersama laki-laki bernama Reza yang diperkenalkan
sebagai suaminya. Reihan tak tahu apa yang harus ia lakukan, ia hanya menatap
cincin yang dia harapkan dapat terpasang indah di jari Reina, tapi harapannya
akan sia-sia, Reina sudah dimiliki oleh orang lain.
Sepanjang perjalanan pulang Reihan berusaha
untuk menahan rasa kecewanya dan bangkit menuju kenyataan. Di peron stasiun
Reihan bertemu dengan cewek anggun dan cantik, mereka pun berkenalan. Cewek itu
bernama Rena. Reihan dan Reina seperti rel kereta api yang terus berdampingan
tetapi tidak dapat bersatu. Mungkin bukan Reina tetapi Rena.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar